“Allah Ta’ala akan senantiasa
menguji antum pada titik terlemah antum. Orang yang lemah dalam masalah uang,
namun kuat dalam masalah jabatan dan wanita, tidak di uji dengan wanita dan jabatan.
Orang yang senantiasa mudah tersinggung dan pemarah, maka akan di uji oleh
Allah dengan di pertemukan dengan orang-orang yang senantiasa membuatnya tersinggung
dan marah. Sampai ia berhasil memperbaiki kelemahan nya itu dan tidak lagi mudah
tersinggung dan marah. Seorang yang senatiasa berlambat-lambat dalam dakwah karena
alasan “istri, mertua, tamu” akan senatiasa di hadapkan dengan alasan-alasan itu,
‘mertua datang, tamu silih berganti’, yang akan terus menundanya untuk bersegera
menghadiri Liqoat dakwah, sampai ia bias mengutamakan agenda dakwah” (KH. Rahmat Abdullah, Episode Cinta Sang
Murabbi)
Deteksi dini dan hati-hati.
Lemah soal harta? Jangan bergelimang kemewahan. Mudah tergoda perempuan? Jaga hati,
seleksi tontonan dan tundukan pandangan. Takkuat jadi pejabat? Jangan terlalu merapat
agar nggak terciprat syahwat dan syubhat.
Ujian itu pasti. Masalah
sudah niscaya. Fresh kan diri, cek kondisi, barang kali ibadah tak lagi bergairah.
Shalat tak terasa nikmat. Tilawah tak sembuhkan ruhiyah. Menurut Abdullah Utsman, M.Si (Dosen Fakultas Pertanian
Universitas Mataram), salah satu indikasi kelemahan iman adalah kalau tak bisa lagi
menunaikan shalat dhuha.
Mau suksestanpa
stress?? “Tunaikan shalat sunnah dhuha lalu berinfaqlah semampunya. ”Itu resepnya
tabukan teori semata. Buktikan saja!! Fudhail
bin ‘Iyadh menasihatkan, “Bila engkau sulit untuk bangun di malam hari dan sulit
berpuasa sunnah di siang harinya, ketahuilah engkau tengah terbelenggu oleh dosa-dosamu.”
Setiap
orang akan dihukum oleh dosa yang dilakukan.
Cepat atau lambat
hanya soal waktu. Lebih cepat lebih baik, biar segera sadar
Dan
mengambil pelajaran besar.
Pengangguran di jalan dakwah??
Pasukan yang tidak punya
tugas, potensial membuat kericuhan (MutiaraHikmah)
Pengangguran di
jalan dakwah? Syafi’i, kecil-kecil jadi
mufti dan imam besar !! Kita? Jadi makmum, atau malah nganggur di rumah nggak berjama’ah?
Ingat, “Pasukan yang tidak punya tugas, potensial membuat kericuhan.”Karena ada
energy tapi tak di salurkan, punya ilmu tak di tularkan, kaya harta tak dimanfaatkan,
ada kesempatan namun tak digunakan, punya berbagai keahlian tak di terapkan,
relasi tak dihubungi, dan berbagai fasilitas tak di syukuri. Seperti anak kecil
yang tidak tertangani dengan baik, sangat potensial untuk nakal.
Saudariku, syukuri lah
anugerah dakwah dan tarbiyah dengan cerdas menggunakan fasilitas agar
kesempatan emas itu tak hilang tanpa bekas. Pengangguran adalah pintu kemungkaran.
Menurut Ibnu Taimiyah, “Kadang kala siksa
anda yang dari Allah dan kadang kala melalui tangan manusia. Apabila manusia meninggalkan
Jihad
Fi sabililah, maka bias jadi
Allah akan menguji manusia dengan menimpakan permusuhan sesame mereka sehingga terjadilah
kekacauan di tengah kehidupan mereka, sebagai mana kenyataan yang sering kita lihat.
Sebenarnya bila umat telah sibuk berjihad fi sabilillah, maka Allah akan mempersatukan
hati mereka dan menjadi kan potensi kekerasan yang ada pada mereka dan menjadikan
potensi kekerasan yang ada pada mereka terarah pada musuh mereka dan musuh
Allah. Akan tetapi, jika mereka tidak mau berjuang di jalan Allah, maka Allah
akan mengazab mereka dengan cara membuat mereka berpecah belah sehingga mereka saling
bermusuhan.” (Muhammad Ahmad arRasyid,
Hambatan-hambatan Dakwah).
Penganguran adalah penyakit
dan kesibukan itulah obatnya. Seperti air yang diam menghanyutkan,
menenggelamkan, mematikan, menjadi sarang nyamuk, membusuk, memburuk dan menimbulkan
banyak penyakit. “Siapa pun orangnya, selama dia menganggur di rumahnya, dia tidak
akan pernah terlepas dari kemungkaran” kata Imam Al Ghazali.
Milikilah jiwa besar. Batu yang tersusun jadi pagar. Bambu berserakan
bisa di rangkai jadi sanggar. Kayu di bentuk jadi kamar. Huruf tersusun jadi
kata. Kata dirangkai jadi kalimat. Kalimat dikemas jadi paragraf. Paragraf di
format lengkap jadi judul, jadi buku, dan karya besar.. begitu pula potensi umat
ini dibimbing untuk menjadi muslim yang benar, dididik menjadi mukmin, menjadi partai
Allah, partai besar dengan kemenangan besar. Allahu Akbar!!!
Sumber:
Buku New Quantum Tarbiyah (Solikhin Abu ‘Izzuddin), h. 87-89
Nah..sobat gimana,
serukan pembahasannya?? Itu ane kutip sedikit dari bukunya Pak Solikhin Abu Izzuddin, hmm..apalagi antum
kalo baca sendiri bukunya, insyaallah semangat antum berdakwah makin memuncak dan
membesar. Yuk..saling menasehati dan menyemangati
dalam berdakwah dengan kesabaran dan kebaikan ^^.
Selamat Berjuang ikhwah,
sesuai dengan kemampuanmu ^_^
Fighting…